SULAWESI NETWORK - Ada tiga jenis makanan yang diektahui dapat mempengaruhi kesehatan usus.
Ketiga makanan yang dapat mempengaruhi kesehatan usus ini diungkapkan langsung oleh Chris Damman, MD, MA , ahli gastroenterologi bersertifikat di University of Washington di Seattle.
Chris Damman pun membagikan tiga jenis makanan yang diketahui menciptakan mikrobioma usus yang tidak sehat.
"Usus mungkin tampak seperti istilah sederhana, tetapi sebenarnya melibatkan banyak bagian tubuh yang terhubung ke saluran pencernaan dan pencernaan, serta mikrobioma," jelasnya sebagaimana dikutip dari Thehealthy.
Lebih lanjut dijelaskannya, mikrobioma usus terdiri dari triliunan bakteri dan mikroorganisme di dalam usus besar, dan memiliki serangkaian bakteri yang beragam adalah kunci untuk menjaga berbagai fungsi tubuh bekerja dengan baik seperti sistem saraf, sistem kekebalan, fungsi pencernaan, dan bahkan kesehatan mental kita.
"Apa yang kita makan memainkan peran utama dalam kesehatan mikrobioma usus, dan makanan tertentu dapat membahayakan kesehatan usus Anda," ujar kepala petugas medis dan ilmiah di Supergut ini.
"Jika Anda tidak memberi makan usus Anda dengan benar, Anda mungkin menghadapi beberapa masalah kesehatan utama," tegasnya lagi.
"Makanan yang Anda makan menentukan jenis bakteri yang tumbuh di usus Anda," kata Dr. Damman.
Dikatakannya, makanan sehat yang menumbuhkan bakteri sehat akan membuat faktor sel usus tumbuh sehat.
"Ini berarti lebih sedikit 'usus bocor,' lebih sedikit peradangan , dan tubuh yang lebih sehat secara keseluruhan."
Berikut tiga makanan yang harus diwaspadai jika Anda ingin menjaga kesehatan usus Anda menudur Dr. Chris Damman.
1. Makanan panggang yang halus
Meskipun makanan panggang yang dikemas dan dimurnikan—seperti kue kering yang dibeli di toko, roti putih, dan bagel—dapat dijadikan camilan di pagi hari, banyak spesialis kesehatan usus, seperti Dr. Damman, menganggap ini sebagai makanan yang dapat membahayakan usus Anda.
"Terutama yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi harus dihindari," kata Dr. Damman.