Misalnya kanker rahim,kanker payudara dan kanker hati. Secara diplomatis IARC kemudian menyatakan, hasil riset membuat kita tak perlu khawatir minum kopi.
Baca Juga: Kenali Warna Ingus atau Lendir dari Hidung yang Memiliki Tanda Penyakit Ini
Walau juga berkelit, dengan menyebut bahwa kopi belum tentu 100 persen aman.
Minuman favorit berbagai bangsa
Menyeruput minuman panas, seperti kopi, teh, mate atau minuman infusi lainnya, adalah kebiasaan lazim di banyak negara di dunia.
Kebiasaan minum teh panas menyebar luas di Asia hingga Afrika. Sementara menyeruput mate, sejenis minuman herbal, meluas di Amerika Selatan dan Amerika Tengah.
Orang Eropa dan Amerika Utara, menjadikan kopi panas sebagai minuman favorit harian.
Pakar epidemiologi Dana Loomis menegaskan; "tidak peduli apapun minumannya, yang berpengaruh hanyalah temperaturnya".
Dalam riset ditunjukkan, suhu lebih dari 65 derajat Celsius yang bisa menaikkan risiko kanker.
Terutama minuman mate, yang biasa diseruput panas-panas menggunakan sedotan dari logam, langsung mengalir ke tenggorokan dan perut yang bisa memicu kanker.
WHO melaporkan, dari total 8 juta kasus kematian global akibat penyakit kanker setiap tahunnya, sekitar 400.000 kasus fatalitas yang diduga kuat memiliki kaitan dengan minuman terlalu panas.
Walau begitu, jurubicara WHO di Jenewa, Gregory Hartl menekankan, fatalitas tertinggi kasus kanker esofagus terutama dipicu kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol kadar tinggi.
Para peneliti kanker di WHO menyarankan, untuk menurunkan risiko, konsumen sebaiknya bersabar dan menunggu hingga minuman agak dingin sebelum diseruput.
Dengan itu risiko terkena kanker esofagus bisa ditekan.
"Riset minum mate dingin dengan sedotan logam, menunjukkan tidak adanya relasi bagi risiko kanker", ungkap IARC.