kesehatan

Mengulik Kandungan Bahan Aktif pada Obat Nyamuk: Seberapa Aman untuk Kesehatan?

Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:45 WIB
Foto Ilustrasi - Obat nyamuk mengandung beberapa bahan aktif yang membuatya efektif membasmi nyamuk dan serangga. (Unsplash/Ronald Langeveld)

Sulawesinetwork.com - Bagi sebagian orang, obat nyamuk adalah senjata andalan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk yang berpotensi menularkan berbagai penyakit.

Bentuknya pun beragam, mulai dari obat nyamuk bakar, elektrik, semprot, hingga produk berbahan alami.

Obat nyamuk bakar umumnya hadir dalam bentuk spiral. Saat dibakar, asap yang dihasilkan mengandung bahan aktif seperti pada produk Baygon Obat Nyamuk Bakar.

Baca Juga: Bukan Sekedar Pendekatan, Pengamat Bilang Begini Soal Prabowo Pilih Teddy Jadi Seskab: Lewat Standar Tinggi

Untuk versi elektrik, bahan aktif dilepaskan melalui pemanasan cairan atau mat, contohnya HIT Anti Nyamuk Elektrik.

Berbeda lagi dengan obat nyamuk semprot, yang menyebarkan bahan kimia langsung ke udara atau permukaan—misalnya Vape Aerosol.

Ada juga pilihan yang memanfaatkan minyak esensial dari tanaman, seperti minyak sereh, minyak kayu putih hingga lavender.

Baca Juga: Fathinah Qauliyah Mahfud, 'Putri Daerah' yang Kembali untuk Membangun Desa Barombong

Di balik perbedaan bentuk dan cara kerja tersebut, ada sejumlah bahan aktif yang sering digunakan:

1. DEET (Diethyltoluamide)

Bahan aktif ini telah digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk mengusir serangga seperti nyamuk, kutu hingga lalat.

Bahan ini aman bila konsentrasinya di bawah 30 persen dan tidak dioleskan pada kulit yang terluka.

2. Picaridin

Picardin adalah bahan sintetis yang umum digunakan dengan konsentrasi 5-20 persen. Dalam jumlah tertentu, bahan ini dapat bekerja hingga 8-12 jam.

Halaman:

Tags

Terkini