info-sulawesi

Siswa SD 171 Loka Bulukumba Sakit Perut Usai Konsumsi MBG, Dinkes: Karena Anak Tersugesti Muntah

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:14 WIB
Murid SD 171 Loka Bulukumba sakit perut usai makan telur busuk dari MBG (Foto: JejakSulsel/JejakSulsel)

Sulawesinetwork.com - Sejumlah murid SD 171 Loka, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba dikabarkan mengeluh usai konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulukumba yang menindaklanjuti laporan lauk dari makanan tersebut belum mengetahui pasti penyebab kejadian tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bulukumba Faizal Johar Pasmar menyebut jika siswa yang mengalami muntah-munta itu akibat tersugesti.

Baca Juga: Rumah Tahfidz Darul Quran Desa Tritiro Resmi Berdiri, Harapan Baru untuk Generasi Qurani Kecamatan Bontotiro

Menurut Faizal, beberapa siswa yang mengalami muntah diakibatkan oleh anak yang mengalami muntah lebih awal hingga mempengaruhi siswa lainnya.

"Ada hal unik yang kami temukan. Ada banyak siswa yang tersugesti muntah setelah anak pertama ini menghampiri anak yang lain. Jadi muntah tanpa diawali sakit perut," ungkapnya, Jumat, 25 Januari 2025.

Berdasarkan video penjelasan yang ada. Faizal menerangkan jika ada banyak faktor yang menyebabkan siswa mengalami muntah saat mengkomsumsi Makan Bergizi Gratis (BMG).

Baca Juga: Sejumlah Murid SD 171 Loka Bulukumba Dikabarkan Sakit Perut Usai Konsumsi MBG, Diduga Telurnya Basi

Faktor mengkonsumsi makanan lain sebelum berangkat ke sekolah menurut Faizal bisa menjadi salah satu penyebab siswa mengalami muntah.

"Dari data yang ada jam makan 9.45, muncul gejalah anak pertama itu kurang dari 30 menit. Kasus yang kurang dari 30 menit itu hanya toksin yang muncul yang disebabkan keracunan," jelasnya.

Faizal mengungkapkan jika berdasarkan hasil pemeriksaan awal, dari 25 siswa, ada 5 yang bergejalah. Gajalah yang muncul yakni muntah dan sakit perut.

Baca Juga: Siapkan Kelengkapan Ini Saat Daftar KIP Kuliah 2025 Agar Bisa Diterima

"Kalau ini disebabkan karena bakteri, saya rasa ini belum masuk masa inkubasi. Terkait bakteri itu 1 jam dan data yang kita kumpulkan itu kurang dari 30 menit," tambah Faizal.

Diketahui, kejadian itu di alami belasan murid di sekolah tersebut sekitar pukul 10.00 Wita, Jumat 24 Januari 2025.

Halaman:

Tags

Terkini