Sulawesinetwork.com - Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bulukumba, Sulsel, kini menjadi sorotan semua pihak pasca insiden terjadinya pelemparan yang dilakukan Kepala Desa Balangpesoang, Herman.
Selain gaji yang kerap telat diterima para anggota Damkar Bulukumba. Bahaya yang dihadapi juga menjadi hal yang disorot karena dianggap cukup membahayakan para petugas Damkar.
Apalagi sarana dan prasarana yang dimiliki petugas Damkar Bulukumba cukup memprihatinkan karena akan membahayakan diri dan tidak memaksimalkan tugas personil Damkar.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK 2023 Ditunda! Ternyata Ini Penyebabnya. Yuk Cek Jadwal Terbaru Disini
Disaat menjalankan tugas, petugas Damkar Bulukumba terkadang tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang terbatas dan tidak layak.
Fire Jacket dan Sepatu Safety misalnya yang jumlahnya tidak mencukupi untuk seluruh personil yang bertugas.
Sehingga sisanya hanya memakai sepatu boot berbahan karet biasa. Jadi, ini tidak menjamin keselamatan saat bertugas memadamkan api.
Baca Juga: IKA Unhas Bulukumba Dilantik, Danny Pomanto: Tunjukan Komitmen dan Kinerja Membangun Daerah
Kepala Bidang Damkar Bulukumba, Muh Idham yang dikonfirmasi awak media membenarkan jika APK Damkar Bulukumba tidak memadai dan tidak layak lagi digunakan.
Idham menjelaskan bahwa bukan hanya Fire Jacket dan Sepatu Safety. Masker yang harusnya digunakan petugas saat ada penanganan kebakaran juga sangat minim.
”Kasihan juga saya lihat anggota damkar saat berjuang memandamkan api saat kebakaran banyak yang hanya menggunakan baju kaos sebagai masker,” katanya.
Baca Juga: Hanya Jadi Beban APBD, Kepala Daerah Diminta Hentikan Pengangkatan Honorer
Menurut Idham personil Damkar Bulukumba yang berjumlah 125 orang dibagi tugaskan dalam empat sektor pembantu.
Yakni sektor Gantarang, Sektor Bontobahari, Sektor Kajang dan Sektor Bulukumpa serta Sektor Posko Induk.
Sedangkan ketersediaan APK hanya berjumlah belasan dengan kondisi yang sudah tidak layak untuk digunakan bertugas.
”Hanya ada beberapa APD saja, itupun sudah banyak yang sudah rusak namun tetap dipakai,” ujar Idham.
Minimnya APD yang ada di Damkar Bulukumba itu dikarenakan minimnya anggaran untuk mencakup seluruh APD setiap anggota yang bertugas dilapangan.
Dimana jumlah APD jenis baju anti api yang harganya mencapai Rp12 juta perpasang.
Hanya saja, APD yang minim tidak menurunkan semangat personil Damkar Bulukumba dalam menjalankan tugas yang cukup berbahaya tersebut.(*)