hukrim

Dokter PPDS UI Akui Khilaf Rekam Mahasiswi Mandi: Manfaatkan Lubang Angin Kos Korban

Senin, 21 April 2025 | 15:33 WIB
Konferensi pers terkait kasus perekaman mahasiswi oleh dokter PPDS UI, Senin (21/4/2025). (Dailynotif.com)

Sulawesinetwork.com - Kasus dugaan perekaman mahasiswi mandi yang dilakukan oleh seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Indonesia (UI) akhirnya menemui titik terang.

Polres Metro Jakarta Pusat telah mengungkap motif di balik tindakan tersangka berinisial MAS (39) tersebut.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M Firdaus, mengungkapkan bahwa pelaku nekat melakukan aksinya di sebuah kos-kosan di wilayah Jakarta Pusat hanya karena iseng.

Baca Juga: Kronologi Skandal Dokter PPDS UI Intip Mahasiswi Mandi: Sempat Panjat Plafon, Rekam Korban Lewat Lubang Angin

Firdaus menjelaskan, MAS secara tiba-tiba mengambil ponselnya dan merekam aktivitas korban yang sedang mandi melalui celah lubang angin atau ventilasi kamar mandi korban. Pelaku bahkan memanjat plafon kosan untuk melancarkan aksinya.

"Pelaku mengaku iseng karena mendengar seseorang yang sedang mandi," terang Firdaus dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

"Sehingga pelaku berniat untuk melakukan, merekam terhadap korban yang sedang mandi," lanjutnya.

Baca Juga: Ambisi Besar Zulhas: Satukan Komando, PAN Target 4 Besar Pemilu 2029

Setelah melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka, polisi menemukan sebuah video berdurasi 8 detik hasil rekaman pelaku.

Berdasarkan pengakuan MAS, video tersebut hanya untuk konsumsi pribadi dan tidak diperjualbelikan maupun disebarkan kepada pihak lain.

"Terkait dengan video yang telah dibuat, itu keterangan pelaku hanya untuk konsumsi sendiri. Tidak untuk dijual atau disebarkan ke orang lain," tegas Firdaus.

Baca Juga: Gebrakan Mentan Amran: Pecat Oknum Bulog yang Main Mata dengan Tengkulak Soal Harga Gabah Petani

Dalam kesempatan yang sama, tersangka dokter PPDS UI itu mengaku baru pertama kali melakukan tindakan pelecehan seksual tersebut. Ia juga menyatakan bahwa sebelumnya tidak pernah berinteraksi dengan korban.

"Baru sekali, Pak. Sangat menyesal. Saya khilaf, tidak pernah (berinteraksi dengan korban)," ujarnya dengan nada menyesal.

Halaman:

Tags

Terkini