hukrim

Keluarga Wartawan Juwita Desak Keadilan: Hukuman Mati untuk Oknum TNI AL yang Diduga Pembunuh

Kamis, 27 Maret 2025 | 19:37 WIB
Keluarga korban Juwita meminta hukuman berat hingga hukuman mati pada pelaku. (Instagram/polres_banjarbaru)

Sulawesinetwork.com - Kematian tragis Juwita, seorang wartawan media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, telah memicu gelombang kemarahan dan kesedihan.

Setelah awalnya diduga sebagai kecelakaan tunggal atau korban begal, penyelidikan kini mengarah pada dugaan pembunuhan yang melibatkan oknum anggota TNI Angkatan Laut.

Keluarga Juwita menuntut keadilan seadil-adilnya, bahkan hukuman mati, bagi pelaku yang diduga telah merenggut nyawa orang terkasih mereka.

Baca Juga: Surat Terakhir Kim Sae-ron untuk Kim Soo-hyun! Cinta Pertama dan Luka Mendalam yang Tak Tersampaikan

Juwita ditemukan tak bernyawa di tepi jalan menuju Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, pada Sabtu, 22 Maret 2025.

Sebelum ditemukan tewas, Juwita sempat berpamitan kepada keluarganya untuk pergi ke arah Guntung Payung.

Penemuan jenazahnya menimbulkan banyak pertanyaan, dan penyelidikan yang dilakukan pihak berwajib akhirnya mengungkap fakta yang mengejutkan.

Baca Juga: Di Balik Senyum Sang Arsitek, Ridwan Kamil dan Pusaran Isu Perselingkuhan yang Mengguncang Publik

Juwita diduga kuat adalah korban pembunuhan.

Dugaan keterlibatan oknum TNI AL dalam kasus ini telah dikonfirmasi oleh Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap.

"Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J terhadap korban saudari Juwita," kata Mayor Laut Ronald Ganap.

Baca Juga: Di Tengah Badai Isu Sang Ayah, Zara dan Atalia Praratya Banjir Dukungan Warganet!

Keluarga Juwita, yang diwakili oleh kakak kandungnya, Praja Adinata, mengungkapkan harapan mereka agar proses hukum berjalan transparan dan tuntas.

"Harapan kami sekeluarga pokoknya dibuka selebar-lebarnya sampai tuntas, jangan ada yang ditutupi," ujar Praja Adinata.

Halaman:

Tags

Terkini