hukrim

'Orang-orang Senang': Ironi di Balik Skandal Korupsi Pertamina yang Rugikan Negara Ratusan Miliar

Selasa, 11 Maret 2025 | 20:45 WIB
Ironi Skandal Korupsi Pertamina, Tersangka Berdiskusi di Grup WA ‘Orang-orang Senang’ (Foto: Instagram.com @pertamina - INDEPENDENMEDIA.ID)

Sulawesinetwork.com - Skandal korupsi yang mengguncang PT Pertamina kembali mencuat, kali ini dengan ironi yang mencengangkan.

Kejaksaan Agung menetapkan sembilan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023.

Yang membuat publik geleng-geleng kepala, para tersangka ini ternyata tergabung dalam grup WhatsApp bernama "Orang-orang Senang".

Baca Juga: Air Mata Nunung Pecah, Bantuan Deddy Corbuzier dan Raffi Ahmad Jadi Penyelamat di Masa Sulit

Bagaimana bisa mereka "senang" di tengah dugaan korupsi yang merugikan negara hingga Rp193,7 miliar per tahun? Nama grup ini seolah menjadi simbol dari kesenjangan antara kesenangan pribadi para tersangka dan penderitaan rakyat yang harus menanggung akibatnya.

Enam tersangka berasal dari internal PT Pertamina, yakni Sani Dinar Saifuddin, Yoki Firnandi, Maya Kusmaya, Edward Corne, Agus Purwono,

dan Riva Siahaan. Sementara tiga tersangka lainnya, Muhammad Kerry Andrianto Riza, Dimas Werhaspati, dan Gading Ramadan Joede, berasal dari pihak swasta yang berperan sebagai broker.

Baca Juga: KPK Ungkap Alasan Geledah Rumah Ridwan Kamil: Ada Bukti dan Keterangan Saksi!

Modus yang digunakan para tersangka adalah penggelembungan harga dalam kontrak impor minyak mentah. Mereka diduga melakukan markup harga dan menerima komisi dari transaksi ilegal tersebut.

Keberadaan grup "Orang-orang Senang" kini menjadi fokus penyidikan. Kejaksaan Agung mendalami kemungkinan adanya komunikasi yang mengarah pada perencanaan atau koordinasi aksi korupsi.

Percakapan dalam grup ini bisa menjadi bukti tambahan yang memberatkan para tersangka.

Baca Juga: Audiensi dengan PAPPRI Sulsel, Fatmawati Rusdi: Kita Harus Bangga dengan Musik Lokal

Skandal ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga berdampak pada fluktuasi harga BBM yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

Kepercayaan publik terhadap BUMN dan institusi negara pun kembali diuji.

Halaman:

Tags

Terkini