ragam

12 Januari 1997 Sifat Karakter dari Weton Mingggu Pahing Menurut Kitab Primbon Jawa

Sabtu, 15 Oktober 2022 | 09:05 WIB
12 Januari 1997 Sifat Karakter dari Weton Mingggu Pahing Menurut Kitab Primbon Jawa (Pixabay/Lukas_Rychvalsky)

Besar pengaruh sakti Batara Endra, dewa yang menguasai Surga itu tentu saja tidak senang dengan bentuk-bentuk kejahatan.

Begitu pula orang kelahiran mangsa "KAPITU" mempunyai sifat baik dan bersih. Dapat juga tampil sebagai seorang pemimpin yang penuh disiplin dan tegas serta jujur. Maka orang Mangsa "KAPITU" selalu disegani oleh kawan-kawannya, baik dalam pergaulan di masyarakat, maupun dalam pekerjaan dan organisasi.

Batara Endra sebagai kuasa Junggringsalaka (tempat tinggal para dewa) bahkan tempat tinggal Batara Guru yang disebut Kaendran juga dalam pengawasan Batara Endra. Batara Endra juga bertugas menyampaikan anugrah-anugrah kepada semua umat. Maka tidak mengherankan kalau Batara Endra mempunyai sifat adil dan melawan segala bentuk kejahatan dengan penuh bijaksana.

Pada waktu dilahirkan Batara Endra membuat gara-gara, yaitu angin besar berhembus, hujan lebat, badai dan petir menyambar-nyambar bahkan diceritakan kalau air laut sampai terhempas ke darat.

Begitu pula orang yang terlahir pada mangsa "KAPITU" keadaan alam dilanda hujan dan topan. Hujan lebat dan prahara ribut, hingga timbul bencana banjir di mana-mana. Tentu saja tidak semua orang yang terlahir di mangsa "KAPTTU" mengalami hal tersebut. Walau pun pada saat itu sedang musim Penghujan, namun kelahiran seorang manusia ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun begitu Tuhan menurunkan juga ilmu-ilmu untuk kepentingan Umat dan memelihara kelestarian semesta alam. Maka orang Kapitulah yang mempunyai tugas berat untuk menjaga lingkungan hidup.

Sifat-sifat orang Kapitu tegas dan jujur serta rajin bekerja. Dia mampu mempengaruhi orang-orang disekitarnya, seolah-olah dialah pemimpin kelompok itu. Padahal dia berpengaruh bukan karena sebagai pemimpin, tetapi karena mempunyai wibawa dan disegani.

Tentu saja semua yang digambarkan di sini merupakan pandangan secara garis besar. Jadi tidak semua orang yang terlahir pada mangsa Kapitu harus sama. Karena akan mengalami perbedaan, bila terlahir pada Wuku, Weton, maupun jam yang berbeda pula. Walau begitu secara garis besar akan nampak sifat khas mangsa "KAPTTU" pada diri mereka.

Batara Endra wajahnya tampan, dagunya lancip dan berjambang. Bila berjalan menunduk. Begitu pula orang yang terlahir pada mangsa Kapitu. Bila pria maka cenderung mempunyai jambang yang cukup lebat dan kalau berjalan menunduk seolah mencari barang sesuatu yang terjatuh. Hal itu juga, menggambarkan sifatnya yang teliti dalam menjalankan segala macam pekerjaan.

Bagi orang yang terlahir pada mangsa Kapitu, jiwanya optimis. Dia tidak pernah mempersoalkan masa depan, karena dia yakin apa yang dikerjakan hari ini menentukan hari esok. Maka hari ini harus dikerjakan secara serius, jujur, bersih, dan penuh rasa tanggung jawab.

Sebagian besar dari orang kelahiran mangsa Kapitu, tampil sebagai pemimpin-pemimpin yang bijaksana, pembaru, dan menentang segala bentuk penindasan atas manusia. Kepemimpinannya berdasarkan kebijakan, bukan kekejaman.

KEADAAN ALAM SEMESTA
Mangsa "KAPITU" lamanya 43 hari, 23 Desember - 3 Februari. Pada saat itu langit selalu mendung. Hujan turun sehari-hari bahkan dengan curah hujan yang lebat. Angin bertiup dari arah Barat dan tidak menentu dengan kekuatan tinggi. Banjir melanda daratan-daratan dibalik gunung, lembah, ngarai, dan muara-muara sungai.

Karena hujan seolah tidak pernah reda itu, burung-burung, mendapat kesulitan mencari tempat yang teduh dan sulit mencari makan.

Selain itu, pada mangsa Kapitu banyak terjangkit penyakit baik itu indemi, maupun epidemi. Petani tanam padi di sawah. Karena angin yang berhembus kencang setiap saat di musim Kapitu tersebut, maka bulu-bulu rawe dan miang pun banyak berterbangan. Wabah penyakit gampang terjangkit, dari suatu daerah ke daerah yang lain. Maka pada musim itu diberi candra "Wisa Kentas Ing Maruta" yang artinya dalam bahasa Indonesia "bisa tertiup angin", baik itu kenyataan maupun sebagai ibarat. Karena watak orang yang terlahir pada mangsa Kapitu hatinya bersih tidak berbisa, artinya pada umumnya berhati mulia, jujur, dan penuh kasih sayang terhadap sesamanya.

KEADAAN FISIK
Orang yang terlahir pada mangsa "KAPITU" pada umumnya tubuhnya kurus dan tinggi, bentuk dadanya tidak bidang agak tipis (dada burung), wajahnya persegi, dengan bentuk dagu agak panjang, rambutnya hitam tebal dan kaku. Rambut alisnya tebal, begitu pula bulu matanya tampak hitam dan lebat, lehernya jenjang dan bermata bulat.

Yang paling menarik bagi orang kelahiran mangsa "KAPITU" adalah kalau sedang berjalan seolah tidak menginjak tanah dan kepalanya menunduk seakan mencari sesuatu yang terjatuh.

Halaman:

Tags

Terkini