Sebenarnya suami akan stres kalau pasangannya tidur dengan orang lain dan istri akan sangat stres kalau tahu pasangannya dekat dengan wanita lain.
Istri kalau mau bertemu dengan selingkuhannya dia akan melihat dulu suasana lingkungan sekitar.
Jadi istri lebih tahu kapan harus maju dan kapan harus mundur.
Kalau dirasa aman, dia akan menghubungi selingkuhannya yakni dia akan mengatur selingkuhannya supaya tetap aman dan tidak bocor.
Istri kalau selingkuh akan lebih rasional dan nggak akan banyak tuntutan ke pasangan selingkuhnya atau pebinor.
Dia juga tidak akan menuntut banyak karena cukup tahu posisinya karena dia tahu diri karena yang terpenting buat pebinor adalah kebutuhan biologis yang terpuaskan dan gratis.
Apalagi dari segi ekonomi si pebinor itu nggak perlu keluar banyak uang untuk ketemu.
Beda dengan suami, kalau punya selingkuhan, si pelakor itu dipastikan punya banyak keinginan alias menginjak.
Si pelakor menuntut perhatian berlebih mulai dari kebutuhan ekonomi dan waktu.
Jadi sepintar-pintarnya suami menutupi, si paleakor pasti akan kepergok juga dengan istrinya karena sikap super over si pelakor itu.
Yang bisa diperhatikan jika istri selingkuh, dia akan mencari-cari masalah supaya suaminya paham kalau suaminya sudah tidak bisa lagi membahagiakannya.
Sementara kalau suami yang selingkuh, bisa perhatikan dari sikapnya yang berubah, biasanya ada yang hilang secara seksual dan emosional.
Alasannya klasik, karena tidak dapat kepuasan jadi mencoba mengisi bagian pada dirinya yang tidak bisa didapat.
Kalau suami dapat perhatian dari selingkuhannya atau pelakor maka dia akan merasa lebih mudah dan jantan.
Jadi alasan seorang suami dan seorang istri selingkuh itu sebenarnya hampir sama, hanya saja beda cara pandangnya.