Satryo menegaskan bahwa program ini tidak hanya membantu individu, tetapi juga menjadi bagian dari visi besar pemerintah untuk menciptakan pendidikan tinggi yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia.
Baca Juga: GERAK Gelar “Ngopi Senja” Menakar Kontribusi APBD Jakarta dalam Penguatan Ekonomi Masyarakat
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan tinggi dan meningkatkan kompetensinya demi masa depan yang lebih cerah,” katanya.
Ada dua jenis bantuan utama dalam program ini:
1. Biaya Pendidikan
Pemerintah akan menanggung penuh biaya kuliah sesuai dengan kebutuhan di masing-masing perguruan tinggi penerima program, tanpa ada potongan atau pungutan tambahan.
2. Biaya Hidup
Mahasiswa penerima program juga mendapatkan bantuan biaya hidup bulanan yang diklasifikasikan dalam lima klaster, tergantung lokasi kampus dan kebutuhan mahasiswa:
- Rp 800.000 per bulan
- Rp 950.000 per bulan
- Rp 1.100.000 per bulan
- Rp 1.250.000 per bulan
- Rp 1.400.000 per bulan
Bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar program ini, pendaftaran telah dibuka sejak 4 Februari 2025 dan akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025.
Baca Juga: Video Hot 1 Menit 14 Detik Diduga Bulan Sutena Bikin Gagal Fokus, Identitas Pria Masih Misterius
Seleksi dan penetapan penerima bantuan dijadwalkan mulai 1 Juli hingga 31 Oktober 2025.
Calon peserta yang akan mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) bisa mendaftarkan KIP Kuliah sehari sebelum mendaftar seleksi.
Perubahan nama ini diharapkan tidak hanya menjadi identitas baru, tetapi juga simbol komitmen pemerintah dalam terus mendukung generasi muda untuk meraih pendidikan yang berkualitas. (*)