"Itu terasa seperti sesuatu atau pihak yang ingin STY meninggalkan Indonesia," tuturnya.
Baca Juga: Selain di Glodok Plaza Kini Kebakaran Melalap Rumah Padat Penduduk Kawasan Kemayoran
Kim juga menggambarkan pilu yang dirasakan STY bersama stafnya seperti diminta untuk meninggalkan Indonesia secepat mungkin.
"Rasanya itu sesuatu yang membuat kita merasa seperti diminta untuk meninggalkan Indonesia secepat mungkin," pungkasnya.
Alasan STY Lebih Pilih Diam usai Dipecat PSSI
Kim juga menuturkan alasan STY yang memilih diam dan tidak melawan balik di tengah isu miring terkait pemecatan PSSI.
Mantan asistennya menyebut, STY lebih memilih mengucapkan salam perpisahan ketika banyak pihak yang menyoroti dirinya karena memiliki masalah komunikasi selama melatih Tim Garuda.
"Sepak bola Indonesia saat ini memasuki momen krusial. Kita bermain di kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga," terang Kim.
"Jika kita main bagus, kita masuk ke Piala Dunia. Sesederhana itu. Kita sudah bermain enam laga, sisa empat lagi dan kita berada di posisi yang baik, kami punya peluang besar," lanjutnya.
Di sisi lain, STY menilai jika blak-blakan di tengah isu miring pemecatan PSSI akan merusak momen suasana baru bagi para penggemar Garuda menyambut Kluivert.
"Dia tidak mau merusak momen itu. Jika dia bicara, saya tidak tahu, seperti yang saya katakan saya tidak mewakili dirinya," ungkap Kim.
"Jika dia mulai beraksi pada kebohongan-kebohongan itu, menjabarkan cerita sebenarnya. Maka dia takut hal ini mungkin bisa membahayakan untuk Indonesia, untuk sepak bola Indonesia," tandasnya, (*)