Sulawesinetwork.com - Pertandingan terakhir Grup A Piala AFF U-23 2025 akan menyajikan duel panas yang sarat gengsi: Timnas Indonesia U-23 versus Malaysia U-23.
Pelatih Garuda Muda, Gerald Vanenburg, menegaskan tak ada kamus main aman. Kemenangan mutlak jadi target, demi menjaga mental juara jelang babak semifinal.
Di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin, 21 Juli 2025, bukan hanya tiket semifinal yang dipertaruhkan, tetapi juga harga diri dan rivalitas abadi dua negara serumpun.
Vanenburg, dengan pengalaman segudang di kancah sepak bola Eropa, paham betul tensi laga semacam ini.
"Ya, saya pikir Anda tahu bahwa negara-negara yang bertetangga itu selalu seperti derbi," ujar Vanenburg usai memimpin latihan terakhir di Stadion Madya, Jakarta Pusat.
Ia bernostalgia dengan masa-masa emasnya membela Timnas Belanda, menghadapi rival bebuyutan seperti Jerman dan Belgia.
Baca Juga: Meneladani Pejuang Ekonomi: Bedah Buku 'Margono Djojohadikusumo' Gaungkan Nasionalisme di Serang
"Saya juga pernah bermain melawan Jerman dan Belgia, jadi saya tahu bahwa ini juga pertandingan penting," imbuhnya.
Meskipun hasil imbang sudah cukup untuk meloloskan Indonesia ke semifinal, Vanenburg menolak bermain aman. Baginya, kemenangan adalah kunci untuk membangun kepercayaan diri tim.
Namun, semangat juang ini tak berarti melupakan sportivitas. "Tapi menurut saya yang paling penting adalah kami punya rasa hormat kepada Malaysia U-23 dan kami harus mencoba menang mengalahkan mereka dengan cara yang kami inginkan," tegas pelatih berusia 61 tahun itu.
Saat ini, Timnas Indonesia U-23 kokoh di puncak klasemen Grup A dengan enam poin sempurna dari dua laga. Unggul tiga poin dari Malaysia U-23 dan Filipina U-23, posisi Garuda Muda memang di atas angin.
Namun, sejarah rivalitas yang panjang dan ekspektasi tinggi suporter di Tanah Air menjadikan laga ini lebih dari sekadar pertandingan sepak bola biasa.