Sulawesinetwork.com - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bulukumba mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan bertema “Penggunaan Antibiotik yang Bijak”, yang dirangkaikan dengan arisan rutin DWP di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Bulukumba.
Kegiatan yang merupakan bagian dari Program Kerja DWP Tahun 2025 ini menghadirkan narasumber dr. Utma Laela Warka, Sp.MK., Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik dari Laboratorium RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
Dalam penyampaiannya, dr. Utma Laela Warka menekankan pentingnya penggunaan antibiotik secara tepat dan bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa antibiotik hanya efektif untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri, bukan virus, jamur, atau parasit.
Baca Juga: Membanggakan, Polres Bulukumba Raih Tiga Penghargaan dari Kapolda Sulsel ini Kategorinya
"Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang pada akhirnya membuat infeksi lebih sulit disembuhkan,” jelas dr. Utma.
Dokter Utma memaparkan beberapa poin penting mengenai tata cara penggunaan yang benar:
- Pola Waktu Konsumsi: Jika diresepkan 3 kali sehari, harus dikonsumsi setiap 8 jam; jika 2 kali sehari, berarti setiap 12 jam.
- Wajib Dihabiskan: Seluruh dosis obat harus dihabiskan, meskipun gejala sudah hilang, guna mencegah kekambuhan dan resistensi kuman.
- Perhatikan Reaksi: Dianjurkan konsultasi ke dokter apabila muncul reaksi alergi seperti ruam, mual berlebih, muntah, atau diare.
- Baca Juga: Gubernur Sulsel Terima Penghargaan Indonesia's SDGs Action Awards 2025
Materi penyuluhan juga menyoroti maraknya pembelian antibiotik tanpa resep dokter di tingkat komunitas, yang menjadi salah satu pemicu utama meningkatnya resistensi antimikroba di masyarakat.
Ketua DWP Kabupaten Bulukumba, Ny. Intang Ali Saleng, mengapresiasi partisipasi pengurus. Ia berharap para anggota DWP dapat menjadi agen edukasi di lingkungan masing-masing.
Baca Juga: Korupsi PDAM Bulukumba: Eks Direktur Ditetapkan Jadi Tersangka, Rugikan Negara Rp443 Juta
“Kami berharap para ibu dapat menjadi contoh dalam keluarga dan masyarakat untuk bijak menggunakan antibiotik. Edukasi seperti ini sangat penting untuk menjaga kesehatan bersama,” ujarnya. (*)