Sulawesinetwork.com - Kabupaten Wajo merupakan salah kabuaten yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.
Baru - baru ini Kabupaten Wajo menjadi viral karena seorang gadis bernama Syarifah Haerunnisa menolak cinta pria India bernama Asib Ali Bhore.
Padahal Asib sudah jauh-jauh meninggalkan negaranya hanya demi bertemu dan menjalin hubungan yang lebih serius dengan Syarifah.
Baca Juga: Akhirnya! Ganjar Pranowo Terima Sandiaga Uno Jadi Cawapres, Negosiasi Segara Dilakukan
Namun kali ini kita tak membahas dulu soal kisah cinta Asib yang tak sampai itu melainkan asal usul nama Kabupaten Wajo.
Berbicara tentang bagaimana asal usul penamaan Kabupaten Wajo, konon katanya Wajo berarti bayangan atau bayang-bayang (wajo-wajo).
Di bawah bayang-bayang (wajo-wajo, bahasa Bugis, artinya pohon bajo) diadakan kontrak sosial antara rakyat dan pemimpin adat yang sepakat membentuk Kerajaan Wajo.
Baca Juga: Diiming - imingi Lolos Bintara, Tukang Bubur Ini Kehilangan Uang Rp 310 Juta Berujung Depresi
Perjanjian itu diadakan di sebuah tempat yang bernama Tosora yang kemudian menjadi ibu kota kerajaan Wajo.
Namun di versi lain terbentuknya Wajo, yaitu kisah We Tadampali, seorang putri dari Kerajaan Luwu yang diasingkan karena menderita penyakit kusta.
Beliau dihanyutkan hingga masuk daerah Tosora.
Baca Juga: Curhatan Mahasiswi Semester Akhir Hingga Nangis Perkara Tanda Tangan Dosen
Kawasan itu kemudian disebut Majauleng, berasal dari kata maja (jelek/sakit) oli' (kulit).
Konon kabarnya beliau dijilati kerbau belang di tempat yang kemudian dikenal sebagai Sakkoli (sakke'=pulih; oli=kulit) sehingga beliau sembuh.