Sulawesinetwork.com - Semangat gotong royong dan sinergi antara TNI-Polri dengan masyarakat kembali terlihat dalam upaya pembersihan Bendungan Bontonyeleng di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 9 Juli 2025, untuk membersihkan material sisa banjir bandang yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
Dalam aksi bersih-bersih ini, Bhabinkamtibmas Desa Bukit Tinggi dan Bukit Harapan, Aipda Ambo, bersama Bhabinkamtibmas Aipda Ahmadi Usman, dan Babinsa dari Desa Bontonyeleng dan Palambarae, turun langsung bersama warga dari kedua desa tersebut.
Baca Juga: Polres Bulukumba Raih Penghargaan Pengelolaan Keuangan Terbaik dari Kapolri
Mereka bahu-membahu menyingkirkan timbunan pasir dan batu yang menyumbat pintu air bendungan.
Bendungan Bontonyeleng sendiri sangat vital karena berfungsi mengairi lahan pertanian di Desa Bontonyeleng dan Desa Palambarae.
Sumbatan material banjir sempat mengganggu distribusi air, sehingga pembersihan ini sangat krusial untuk memulihkan fungsi bendungan dan menjamin pasokan air bagi para petani.
Baca Juga: Toko Refill Bulukumba Berhasil Kurangi 21 Ribu Sampah Sachet, Dorong Gerakan Ramah Lingkungan
Kapolres Bulukumba AKBP Restu Wijayanto, melalui Kapolsek Gantarang Kompol Abdul Kadir, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat.
"Kegiatan ini merupakan wujud nyata semangat gotong royong dan kepedulian bersama terhadap fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyarakat. Sinergi seperti ini akan terus kita dorong untuk memperkuat keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Kompol Abdul Kadir.
Baca Juga: Gubernur Andi Sudirman Targetkan Sulsel Jadi Pusat Olahraga Berkuda Nasional
Ia juga menekankan bahwa peran Bhabinkamtibmas dan Babinsa tidak hanya terbatas pada tugas keamanan dan penegakan hukum, tetapi juga harus aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan di tengah masyarakat.
Berkat kebersamaan dan kerja sama ini, proses pembersihan berjalan lancar, aman, dan kondusif. Diharapkan bendungan dapat segera berfungsi normal kembali, mendukung keberlangsungan pertanian masyarakat setempat secara optimal. (*)