Kapolres juga menyampaikan apresiasi atas peran aktif masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan yang aman, tertib, dan nyaman. Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi "polisi bagi diri sendiri", menjaga lingkungan masing-masing, dan berperan aktif dalam pemeliharaan kamtibmas.
Meskipun tugas utama Polri adalah penegakan hukum, Kapolres menegaskan bahwa pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi prioritas utama.
Baca Juga: Polemik SDN 145 Bontotiro! DPRD Tawarkan Tiga Opsi Solusi, Disdikbud Pilih Jalur Hukum
"Di Kajang terdapat lembaga adat dan aturan adat yang kami hormati sebagai bagian dari kearifan lokal. Kami mendukung penyelesaian permasalahan melalui jalur adat, selama tidak bertentangan dengan hukum positif," ucapnya, menunjukkan penghormatan terhadap budaya lokal.
Ketegasan Hukum dan Semangat Kolaborasi
Namun demikian, Kapolres menegaskan bahwa untuk kasus-kasus tertentu seperti narkotika, pembunuhan, dan kejahatan transnasional, penegakan hukum harus tetap dilakukan secara tegas dan adil sesuai undang-undang yang berlaku.
Baca Juga: Balas Dendam di GBK? Kluivert Tak Remehkan China Meski Garuda Pernah Tumbang di Era STY
"Hari ini kita hadir dengan seragam yang berbeda, ada Dandim, ada Camat dan ada dari Kejaksaan, inilah indahnya keberagaman dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kepolisian tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan dari semua elemen masyarakat," tambahnya, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
Kapolres juga menekankan pentingnya keterbukaan dalam menerima kritik dan saran dari masyarakat. "Kami terbuka untuk menerima masukan yang membangun. Kritik yang konstruktif sangat kami perlukan demi peningkatan pelayanan Polri ke depan, khususnya dalam bidang pemeliharaan keamanan," tutupnya.
Acara ditutup dengan sesi dialog interaktif yang hangat, di mana para peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, serta masukan guna mendukung peningkatan kinerja kepolisian dan menciptakan kamtibmas yang lebih kondusif di Kecamatan Kajang. (*)