Sulawesinetwork.com - Sebuah pendekatan unik dalam penegakan hukum lalu lintas tengah diterapkan Polres Lombok Tengah selama Ramadan.
Program inovatif yang disebut Tilang Syariah ini memberikan kesempatan bagi para pelanggar aturan lalu lintas untuk lolos dari sanksi tilang jika mereka mampu membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.
Kasat Lantas Polres Lombok Tengah, AKP Puteh Rinaldi, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk menegakkan hukum secara lebih humanis, sekaligus menanamkan nilai-nilai keagamaan di masyarakat.
"Jika ada pengendara yang melanggar aturan, kami tidak langsung menilang. Mereka akan diberikan kesempatan membaca ayat suci Al-Qur’an. Jika berhasil melafalkan dengan baik dan benar, maka sanksi tilang ditiadakan, dan mereka hanya diberi imbauan agar lebih disiplin berlalu lintas," ujar Puteh, Senin (3/3), mengutip situs Korlantas Polri.
Tujuan dan Harapan dari Tilang Syariah
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya disiplin berlalu lintas, tetapi juga mendorong semangat membaca Al-Qur’an, terutama di bulan suci Ramadan.
Baca Juga: Revolusi Pertanian Modern: Mentan dan Menaker Bersatu Ciptakan SDM Unggul dengan MoU Strategis
Puteh menegaskan bahwa pendekatan ini merupakan bagian dari upaya Polri dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, tanpa harus selalu mengedepankan hukuman denda atau sanksi administratif.
"Kami berharap program ini bisa menumbuhkan kedisiplinan dalam berkendara sekaligus meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an," tambahnya.
Kebijakan ini rencananya akan terus diterapkan selama Ramadan di Lombok Tengah. Selain memberikan efek jera yang lebih edukatif, program ini juga diharapkan dapat menciptakan kesadaran moral yang lebih tinggi di kalangan pengguna jalan.
"Program ini bukan hanya untuk masyarakat, tetapi juga bagi petugas. Insyaallah, kita semua akan mendapatkan pahala dari Allah SWT," tutup Puteh.
Dengan adanya inovasi seperti Tilang Syariah, diharapkan kesadaran akan pentingnya berlalu lintas dengan tertib semakin meningkat, sambil tetap menjaga nilai-nilai spiritual di bulan suci Ramadan. (*)