SULAWESI NETWORK - Sebagian masyarakat pasti takut akan hewan belatung.
Hewan melata itu kerap kali ditemukan pada beberapa bagian yang telah membusuk.
Disisi lain, belatung ternyata bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit berdasarkan penilitian dari dunia kedokteran.
Di dunia kedokteran, belatung atau lebih dikenal terapi belatung dikembangakan oleh negara-negara yang maju dalam perawatan luka bagi orang yang terkena penyakit berupa diabetes.
Meski demikian, mengenai belatung yang keluar dari organ intim kewanitaan cukup mengejutkan.
Dilansir Sulawesi Network dari kanal YouTube SB30 Health, dr Sungadi Santoso mengatakan, bahwa belatung dikembangkan di laboratorium dan belatung itu digunakan untuk penyembuhan luka bagi yang terkena komplikasi diabetes.
Dalam kanal YouTube tersebut, dr Sungadi Santoso memceritakan, di Wesley Medical Center ada pasien wanita obesitas dengan luka di perutnya yang ingin menjalani terapi belatung atau maggot therapi. Dan ini adalah pengalaman wanita tersebut.
dr Sungadi Santoso juga mengaku, wanita tersebut memiliki riwayat penyakit diabetes. Jadi, 4 bulan sebelumnya sudah terjadi abses di perutnya. Dan dijelaskan juga prosedur konvensional membuat wanita merasa sangat sakit dan ia tidak tahan.
Akan tetapi apabila tidak segera diperbaiki jaringan luka serta tidak segera diobati, kata dr Sungadi Santoso maka infeksi tersebut bisa menyebar dan menyebabkan kematian.
Baca Juga: Nonton Chainsaw Man Episode 3 Sub Indo Disini!
“Dan solusinya adalah dengan terapi belatung atau larva. Jadi sebanyak 100 larva atau belatung yang dikembangbiakkan di laboratorium ini akan dimasukkan ke dalam luka tersebut. Akhirnya ditanamkan ke luka tersebut dan ternyata hasilnya bagus,” kata dr Sungadi Santoso
Bagaimana cara kerjanya? mengapa terapi belatung ini sangat ampuh atau sangat manjur sembuhkan luka akibat komplikasi diabetes, atau luka yang banyak sekali jaringannya yang mati.
“Jadi cara kerjanya adalah secara alamiah belatung ini hanya akan memakan jaringan yang sudah mati. Sedangkan jaringan yang masih hidup tidak dimakan oleh belatung tersebut. Pada saat kita atau tenaga medis ingin membersihkan jaringan mati, otomatis jaringan yang hidup pun biasanya akan ikut tersayat. Dan hal ini akan mengakibatkan sakit yang luar biasa,” ujar dr Sungadi Santoso.