Seorang wanita yang jarang mengganti pembalutnya saat menstruasi hingga lebih dari 8 jam, serta menggunakan pembalut berkepanjangan lebih dari 7 hari selama satu bulan, akan meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
Hal ini dikarenakan dalam pembalut dan pantyliner terdapat zat-zat kimia.
4. Kebiasaan berhubungan saat menstruasi
Saat seorang wanita menstruasi, maka mulut serviks akan terbuka dengan lebar sehingga akan meningkat risiko peradangan dan infeksi pada mulut serviks.
“Oleh Karena itu sering berhubungan saat menstruasi akan meningkatkan risiko terkena kanker serviks, dan sangat tidak dianjurkan bahkan dilarang,” ungkap dr. Ema.
5. Mengalami pendarahan abnormal
Pendarahan yang perlu diwaspadai adalah seperti timbulnya pendarahan saat berhubungan, hingga pendarahan di luar siklus menstruasi.
6. Sering keputihan
Sering mengalami keputihan disertai dengan bau yang tidak sedap dan berkepanjangan walau sudah berobat dan menerapkan pola hidup sehat, namun keputihan tersebut tidak kunjung hilang.
Maka dr. Ema Surya Pertiwi menyarankan agar melakukan tes papsmear agar mengetahui apakah ada risiko terkena kanker serviks atau tidak.
7. Riwayat penggunaan kontrasepsi
Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal lebih tinggi risiko terkena kanker serviks.
Terutama pada mereka yang menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama yakni lebih dari 5 tahun, hal itu dapat lebih meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
***